Bacaanku - Teman bacaanku, terkadang kita berbuat baik dengan seseorang yang tidak kita kenal, apalagi setelah difitnah, bukan lah hal yang mudah. Namun di dunia ini, ternyata masih ada beberapa orang yang masih bisa berbuat baik walau ia sudah difitnah begitu rupa.
Alkisah ada seorang gadis bernama Meri. Terlepas dari usianya yang masih sangat muda, Meri hamil dan memiliki anak, dengan identitas ayah yang tidak diketahui. Suatu hari karena Meri tidak tahan lagi, dia mengatakan bahwa ayahnya adalah biksu dari kelenteng di dekat rumahnya.
Agen Poker Online Terpercaya
Akhirnya dengan marah, keluarga ini datang ke kelenteng dan memberikan anak yang ada di tangan Meri ke biksu itu. Herannya, biksu ini hanya mengatakan,"Oh, begitu ya. Baiklah!" Kemudian menggendong anak itu.
Sejak saat itu, si biksu terus berusaha untuk meminta susu, atau menggunakan sedikit uang yang dia miliki untuk membelikan susu bagi si bayi. Berita ini kemudian menyebar, pamor biksu ini semakin buruk, dan banyak orang yang mulai menyebarkan gosip dan fitnah.
Hari demi hari lewat, setahun kemudian, Meri mengaku pada orangtuanya kalau ayah dari anak yang dilahirkannya itu bukanlah si biksu. Dia merasakan siksaan batin yang sangat besar selama setahun. Dengan perasaan bersalah, mereka pun mendatangi kelenteng itu dan melihat biksu yang sangat kurus, dengan anak yang sehat dan gemuk.
Sejak saat itu, si biksu terus berusaha untuk meminta susu, atau menggunakan sedikit uang yang dia miliki untuk membelikan susu bagi si bayi. Berita ini kemudian menyebar, pamor biksu ini semakin buruk, dan banyak orang yang mulai menyebarkan gosip dan fitnah.
Hari demi hari lewat, setahun kemudian, Meri mengaku pada orangtuanya kalau ayah dari anak yang dilahirkannya itu bukanlah si biksu. Dia merasakan siksaan batin yang sangat besar selama setahun. Dengan perasaan bersalah, mereka pun mendatangi kelenteng itu dan melihat biksu yang sangat kurus, dengan anak yang sehat dan gemuk.
Meri kemudian meminta maaf dengan perasaan yang sangat bersalah, tapi biksu itu dengan senyuman dan dengan sangat sopan mengatakan,"Oh, begitu ya. Baiklah!" Meri dan keluarganya bingung, kemudian mereka bertanya,"Maaf, anda telah kami rugikan, tapi kenapa anda masih sebaik ini pada kami? Kenapa anda tidak membela diri anda?"
Biksu ini menjawab dengan senyum,"Sebagai seorang biksu, saya tidak seharusnya terlalu mempedulikan hal seperti itu. Nama baik, apalah artinya buat kami, para biksu? Diejek dan difitnah orang juga tidak jadi masalah. Kalau dengan menjaga anak itu aku bisa meringankan beban si gadis dan menyelamatkan 1 nyawa, bukankah saya sudah berbuat baik? Lagipula, kalaupun saya berusaha untuk membenarkan diri saya, tidak banyak orang yang bisa menerima apa yang saya katakan. Karena itu untuk apa saya menyusahkan diri sendiri dan hidup dibawah perkataan orang lain?"
Mereka semua kemudian diam dan biksu ini kembali berkata di tengah keheningan,"Seseorang, kalau memang percaya pada kita, dia akan percaya kepada kita. Kalau dia dari awal tidak percaya pada kita, kita berusaha keras pun masih tetap meninggalkan keragu-raguan di dalam hatinya."
"Bukankah akan lebih baik kalau aku hanya diam dan tidak berusaha untuk membela diriku sendiri? Manusia itu akan selalu menghakimi kita. Saat kita berbuat baik, kita akan dibilang punya tujuan tertentu. Saat kita salah, mereka akan menambah garam pada luka kita. Tapi toh suatu hari setelah semuanya itu akan lewat, hasil dari perjuangan kita yang mereka lihat. Karena itu biarlah kita selalu jadi orang yang berbuat baik dan biarkan waktu yang membuktikan apakah kita benar-benar baik atau hanya bermain sandiwara."
Langit yang berawan belum tentu akan hujan.
Putus hubungan belum tentu adalah hal yang paling menyedihkan.
Dibenci oleh orang lain belum tentu akan berlangsung seumur hidup.
Kekecewaan belum tentu akan berakhir pada keputus asaan.
Hidup ditengah-tengah orang banyak belum tentubahagia.
Diam, belum tentu tidak peduli.
Kegagalan tiddak harus membuat seseorang menyerah.
Mujizat masih bisa terjadi.
Kita tidak perlu terlalu peduli pada apa kata orang, jangan bersedih saat hidup tidak seenak yang kita bayangkan. jangan menyerah hanya karena anda gagal. Difitnah, disakiti, memang sakit rasanya, tapi bukan berarti anda harus menyerah dalam hidup. Jangan pernah mengemis, jangan pernah mengasihani diri sendiri, karena anda layak untuk bangkit dan mendapatkan hal yang lebih baik. Rajin-rajinlah bekerja, tetaplah berbuat baik, berkata-katalah segala sesuatu yang menginspirasi, bersyukurlah dalam segala hal. Kalau kita selalu ingat hal-hal ini, niscaya hidup kita akan jadi lebih baik. Keadaan kita mungkin tidak akan berubah, miskin tidak akan langsung jadi kaya, kesedihan tidak akan langsung hilang, tapi ketika sikap kita berubah, kita juga akan melihat dunia dari sisi yang berbeda, dan kita akan melihat kalau hidup itu indah.
Semoga bermanfaat teman bacaanku :)
0 komentar:
Post a Comment